Pages

Banner 468 x 60px

 

Kamis, 06 Desember 2012

CERPEN TERBARUKU :) "Pastbuture"

0 komentar

        Air mataku tidak bisa berhenti  menetes setiapkali aku menginat kematian tragis bapakku.sekarangpun mamakku masih menjadi pendiam yang suka melamun tak kuasaa aku jika melihat mamak mengerjakan tuga”nya dengan keadaan seperti itu,tak jarang bahkan ia tiba” terdiam dan menangis ketika ia melakukan sesuatu yang ada hubungannya dengan bapak.
            Dua minggu yang lalu bapak pergi meninggalkan kami semua,aku sangat terpukul mendengar kabar itu apalagi mamakku.
                                                            ***
“assalamualaikum...” ucap seorang lelaki diluar pintu rumahku.
“waalaikum salam.... “ teriak mamakku dari belakang dapur.
“pak toyib bu..pak toyib...”  dengan nada terbata-bata dan sedikit gelagapan orang itu mencoba menjelaskan.
“tenang pak, tenang pak!”  suruh mamakku pada lelaki itu, “Kenapa dengan suami saya?” lanjut mamakku.
“pak toyib meninggal bu”ujar lelaki itu.
Seketika itu  wajah mamakku memucat, ia langsung jatuh tersungkur menempel digawang pintu. Menangis sekuat apa yang ia mampu hanya itu yang ia dapat lakukan.
“ bapak jangan bercanda!!!” aku mencoba memastikan.
“saya gak bercanda mbak..!” terang orang itu.
“tadi ketika pak toyib mau menyebrang  jalan didepan kantor pos tiba-tiba ada mobil toyota rush putih yang menabraknya,  pikulan kerak telornya terpental ke pinggir jalan sedangkan pak toyib sendiri terlempar ke trotoar hingga kepalanya terbentur tiang lampu jalan” jelasnya.
            Mendengar penjelasannya aku dan mamakku semakin tak berdaya, aku tak kuat berdiri seakan kakiku tak kuasa menopang tubuh kecilku yang kurus ini. Aku berharap ini hanya sebuah mimpi buruk yang akan segera berakhir ketika hari telah pagi, namun ketika aku menyadari ini adalah sebuah kenyataan pahit yang harus kuterima tubuhku semakin melemas, hatiku semakin hancur mendengar lelaki yang paling kucintai harus pergi secepat ini.
            Seminggu berlalu dengan cepat, semenjak kemaatian bapakku kehidupan kami tak semudah lalu. Kini aku harus pintar-pintar membagi waktu untuk pekerjaan rumah dan tugas disekolah. Sekarang mamakku lah harus menggantikan pekerjaan bapak berjualan kerak telor di alun-alun kota, karena hanya itulah sumber mata pencaharian kami dari dulu. Tak ada niatan bagi kami untuk membuka usaha lain, melakukan itu berarti sama halnya dengan memulai dari awal lagi. Kami tak punya cukup uang untuk dijadikan modal usaha lain.
“mamak sudah pulang?” tanyaku.
Melihat mamak meletakkan pikulan dipojok pintu dan mengipas-ngipaskan topi ke mukanya yang dibahasi oleh cucuran keringat membuatku merasa iba dan kasihan padanya. Hatiku menangis meraung-raung ingin sekali aku membantunya mencari nafkah untuk biaya hidup kami tapi setiap aku akan melakukan niatanku itu mamak selalu melarangku, ia bilang bahwa tugasku hanya belajar dan belajar tak perlu ikut memikirkan hal yang bukan kewajibanku. Mendengar ucapan mamak itu hatiku langsung tergugah, kubuat itu menjadi motivasiku untuk giat belajar dan bertekad untuk memperbaiki hidup.
                                                ***

            Teetttt..tetttt..tettt..  bunyi bel itu sudah kudengar sebelum aku sampai didepan gerbang. Aku berlari dengan sekuat tenagaku berharap gerbang sekolahku belum digembok oleh malaikat penjaga gerbang itu.
            “Ah, syukur deh.” Ucapku lega. “ternyata hari ini aku masih beruntung.”
Sambil mencoba menyeka rok abu-abuku yang terkena cipratan air karena berlari tadi, ku tata ulang barang-barang bawaanku. Poni panjang yang menutupi jidat kurapikan menggunakan jari-jari tangan kananku.
            Suasana khas kelas ketika pagi hari kurasakan saat aku telah berada didepan pintu, ada yang sedang asyik ngobrol, menghapus papan, belajar bareng, sampai yang pacaran pun ada.
                                                            ***
“ada yang mau ditanyakan?” tanya guru kimiaku.
Jam menunjukkan pukul 08.00 WIB, 15 nenit lagi jam pelajaran pertama akan berakhir. Namun tiba-tiba kepala sekolah kulihat sudah membuka pintu dan akan memasuki kelas, tapi siapa lelaki yang dibelakang pak kepala sekolah itu??
Siapapun dia aku gak peduli, apa gunanya buatku memikirkan orang yang gak penting itu. Aku tetap terbuai dalam lamunanku, berharap jam pelajaran ini segera berakhir. Sudah tak kuat rasanya aku memandang papan yang penuh dengan angka-angka dan rumus-rumus itu.


                                                                                            ***
            Bapak. Kenapa tiba-tiba pikiranku terusik oleh wajah bapak? Tak kuhiraukan penjelasan pak guru, sebuah pena ungu yang kubuat mainan ditangan kananku terjatuh seketika hingga semua perhatian seakan-akan tertuju padaku. Pak guru menegurku! Oh-betapa bingungnya pikiran ini. Ku lihat pak kepala sekolah sudah didepan pintu, tapi siapa lelaki yang ada dibelakangnya itu? Gayanya yang cool dan nyentrik itu membuat dia seperti lelaki yang berwibawa.
            “Selamat pagi anak-anak, perkenalkan ini adalah Ditya. Dia pindahan dari SMA Harapan Bangsa, mulai pagi ini dia akan bergabung dengan kalian belajar bersama disini.” Jelas pak kepala sekolah.
            Huuaaaa…. Gayanya yang sok keren itu membuatku sedikit risih, semua teman-teman wanita dikelasku tak henti-hentinya memandinginya. Sedangkan aku tak tertarik sama sekali dengan dia.
                                                                        ***
            Hari ini terasa begitu lama, kunanti-nanti jam pulang sekolah dan akhirnya sekarang aku sudah berada didepan gerbang. Ku rapikan bajuku dan poni diwajahku, bersiap diri untuk pulang sekolah karena harus berjalan menyusuri gang-gang kecil dan kebiasaan burukku adalah mencari perhatian perjaka-perjaka sekitar komplek rumah susunku, wajar sajalah sudah 17 tahun aku belum pernah merasakan bagaimana rasanya punya pacar. Ada yang mendekati saja jarang-jarang apalagi punya pacar??
            Berjalan dengan senangnya sambil melihat pemandangan kota, sedari tadi kuperhatikan jalan raya tiba-tiba mobil avanza hitam berjalan semakin pelan seakan-akan menghampiriku. Ternyata benar, mobil itu berhenti tepat disampingku.
            “Bareng gak?” Tanya seorang didalamnya sambil membuka kaca depan.
            Ini orang mau nawari apa ngajakin rebut sih, kasar sekali. Gumamku dalam hati.
            “emmmm.. gak makasih”. Ucapku ketus.
Namun tiba-tiba pemilik mobil itu langsung keluar dan membukakan pintu mobil depan kiri dan mendorongku untuk masuk. Aku takut dan sedikit gelisah, sebenarnya apa mau orang ini. Tanpa bisa mengelak sedikitpun aku masuk ke mobil yang terbilang mewah itu. Tapi setelah kuamati dengan seksama sepertinya aku pernah melihat orang ini, tapi dimana? Dan kapan? Kucoba menngingat-ingat dengan memutar bolak-balikkan otakku. Ditya, seketika itu pikiranku langsung teringat  pada lelaki dikelas tadi pagi.
“Kenapa? Baru ingat denganku? Dasar pikun!! Baru tadi pagi ketemu sekarang mau lupa.” Ucapnya ketus.
“Eh, untung-untung aku masih ingat kamu. Kalau nggak udah kusangka penculik kamu, aku laporin polisi baru tau rasa!” balasku sewot.
                                                ***
“loh kamu sudah pulang.” Sepertinya aku mendengar suara mamakku, ternyata benar aku sudah dihalaman rumah. Berarti selama perjalanan tadi aku tertidur? Oh-no, malu sekali rasanya diriku. Ditya langsung menghampiri mamakku dan mencium tangannya. Apa-apaan orang ini, kenapa seperti itu pada mamakku, macam anak pada ibunya saja! Hatiku kembali bergumam.
“loh,loh. Kenapa dia dibiarkan masuk mak? Tanyaku bingung.
“diakan tamu, lagipula dia sudah mengantarmu pulang. Jadi biarlh dia sejenak beristirahat.” Jelas mamakku.
Aku sangat terheran-heran melihat kelakuan mereka yang sudah sangat akrab meskipun baru saja bertermu. Yang lebih membuatku heran lagi, padahal baru tadi pagi aku mengenalnya tapi kenapa pikiranku dikacaukannya sejak disekolah tadi. Hassssssh… Aku merasa tak dibutuhkan lagi melihat mereka yang asyik ngobrol seperti itu. Tak kuhiraukan mereka meskipun aku lewat didepannya, aku pura-pura seperti tak melihatnya dan langsung menuju kamar sederhana namun mendamaikan bagiku. Beberapa menit kemudian ku dengar suara mobil itu pergi. Ah.. lega rasanya mengetahui bahwa dia sudah tak disini lagi.
“mulai besok pagi dan seterusnya dia akan menjemput dan mengantarmu pulang setiap hari.” Ucap mamak padaku.
“apa?????” tanyaku heran.
Namun dengan sangat tidak sopan mamak meninggalkanku begitu saja, tanpa menjawab satu katapun padaku. Aku tak mengerti apa sebenarnya maksud mereka, tapi karena yang mengatakan adalah mamakku, akupun tak bisa apa-apa selain hanya mengiyakan.
                                                ***
Tinnn..tinnn..
“suara itu???” gumamku heran. Tak salah lagi itu adalah suara mobil Ditya, seketika itu aku cepat-cepat membereskan buku pelajaranku yang berserakan dimeja belajar karena capek belajar hingga aku lupa tak membereskannya. Sebelum aku sampai menemuinya ternyata mamakku sudah lebih dulu mendatanginya, seperti biasa mereka asyik ngobrol layaknya telah lama akrab.
Tak lama-lama mereka menghabiskan waktu ngobrol mamak menyuruhku berangkat, tanpa bicara apapun aku langsung membuka pintu depan mobil dan menetupnya dengan kelakuan yang bisa dibilang agak kasar. Di mobil, kami hanya diam dan tak saling bicara sedikitpun. Ia hanya focus pada pekerjaannya yakni menyetir sedangkan aku berpura-pura mneghafalkan vocab b.inggrisku di sekolah, tapi tak bisa kuhindrai sesekali mata ini selalu saja meliriknya. Namun ketika ia mulai melihatku segera saja aku pura-pura membaca buku sakuku. Aku selalu bertanya-tanya dalam hati, sebenarnya apa maunya lelaki ini. Aku coba mulai pembicaraan dengannya, tapi aku bermaksud ingin bertanya baik-baik agar ia mau menjawab pertanyaanku.
“sebenernya maumu apa sih sama aku?” tanyaku emosi.
Cukup lama aku menunggu ia menjawab, namun aku mulai merasa malu pada diriku sendiri. Aku yang tadi bertanya dengan nada tinggi seperti itu malah sekarang diacuhkan begitu saja. Merasa ia takkan menjawab pertanyaanku, aku langsung membuka kamus sakuku dan berpura-pura menghafal vocab dengan wajah sedikit cemberut layaknya wajah seorang gadis yang dicuekin pacarnya. J
“karena aku suka sama kamu!” jawabnya bernada rendah.
Apa???? Gumamku dihati. Apa ia tak salah berucap? Heranku.
“kamu piker kamu siapa? Bisa seenaknya seperti itu padaku! Aku memang anak orang miskin tapi tak sepatutnya kamu bicara seenaknya begitu. Baru kemarin kenal sekarang udah berani ngomong kayak gitu,” Marahku padanya.
“bukan tanpa alasan aku mengatakannya, sebenarnya sudah lama aku menyukaimu namun tak ada keberanian sedikitpun buatku untuk mengungkapkannya. Setiap hari aku selalu mengamatimu yang berjalan pulang pergi kesekolah, kebiasaanmu yang suka merapikan poni, hamper telat kesekolah pada hamper setiap pagi, aku tau semuanya bahkan aku pindah sekolah hanya karena ingin lebih tahu tentangmu dan yang lebih pastinya ingin mendekatimu.” Jawabnya datar.
“lantas apa yang membuatmu suka padaku?” tanyaku heran.
“tak bisa aku jelaskan, namun yang pasti percayalah bahwa aku sungguh-sungguh denganmu, dan mulai hari ini mau tidak mau kamu harus menjadi pacarku.” Jawabnya santai.
Bergumam dihati, ya. Itulah yang bisa aku lakukan, aku tak mau menjadi pacarnya tapi aku juga tak punya alasan menolaknya. Hmm.. aku hanya menghela nafas panjang saat itu.
                                                ***
Sebulan pun berlalu dengan sangat cepat, entah apa yang membuatku berfikir seperti itu. Apa mungkin gara-gara kehadiran Ditya dihidupku? Ah, entahlah. Meskipun dulu sepertinya Ditya hanya bermain-main denganku tapi setelah aku melewati waktu bersamanya selama ini aku pun mulai menyukainya, ah-tidak, bahkan lebih tepatnya mungkin aku telah mencintainya.
Setiap hari ia datang kerumahku hanya untuk menjemputku ke sekolah. Aku sangat senang dan merasa sangat beruntung mempunyai pacar seperti Ditya. Sudah baik, perhatian, dan pastinya saying terhadap keluargaku, tak jarang Ditya membawakan makanan dan barang-barang untuk adikku dan mamakku. Tapi sesekali ia datang bukan untuk menjemputku kesekolah, namun ke tempat yang sangat indah karena sebelumnya aku yang tak pernah diberlakukan lelaki seperti itu meskipun itu hanya pergi makan siomay dipinggir jalan. Hal itu membuatku semakin mencintainya.
Suatu  malam, Ditya datang kerumahku, seperti biasa ia membawakan banyak barang-barang untuk keluargaku. Malam ini ia membawakan adikku sebuah buku gambar dan alat mewarnainya lengkap sedangkan mamakku diberinya beberapa kotak nasi ayam teriyaki dan beberapa bungkus kue maryam.
Aku yang sedari tadi mengerjakan tugas sekolahku terlihat seperti tak menghiraukan keberadaan Ditya, namun aku tak merasa sungkan atau semacamnya. Karena aku tahu Ditya sangat mengertikanku. Aku menunggui Ditya diruang tamu sambil membawa buku yang tadi belum selesai aku kerjakan.
“ini foto bapakmu Mut?” tiba-tiba tanya Ditya.
“eh, iya” jawabku singkat.
“lalu kemana sekarang? Kok aku gak pernah lihat?” lanjutnya.
“bapak sudah meninggal beberapa waktu yang lalu karena kasus tabrak lari.” Jawabku sedih.
“oh, maaf ya Mut, aku gak ada maksud bikin kamu inget bapakmu.” Ucapnya sungkan.
***
Kenapa Ditya lama sekali? Tanyaku dalam hati. Padahal siang ini sangat panas, bagaimana mungkin dia tega membiarkanku menunggunya ditaman sendiri seperti ini. aku mencoba bersabar dan terus menuggu. Kubiarkan kepalaku menolah kekanan dan kekiri hingga akhirnya pada tolehanku yang kenanan dua puluh lima kali kulihat sosok lelaki gagah berkaos biru awan dan bercelana jeans ketat berjalan meghampiriku.
“Lariiiiiii!!” teriakku sambil melambaikan tangan padanya.
Belum sempat aku tanya ia sudah menjelaskan alasan keterlambatannya, itu yang membuat aku mengaguminya. Ia sangat cerdas dan peka. Hari ini memamg kami sepakat untuk sejenak berjalan-jalan ditaman, meskipun udaranya sangat panas tapi hal itu tak membuat kami mengeluh. Karena kami sedang merasakan ketenangan disamping orang yang kami cintai.
“aku pengen ngomong sesuatu sama kamu” ucap Ditya seketika.
“hmm. Iya ngomong aja.” Jawabku sambil melahap es krim ditangan kananku.
“ini soal bapakmu Mut.” Lanjutnya lirih.
Aku mulai melepaskan es krim dimulutku dengan perlahan-lahan, bapak? Kenapa tiba-tiba Ditya ingin membicarakan hal ini padaku? Apa hubungan dia dengan bapakku? Padahal kan bapakku sudah lebih dulu meninggal sebelum aku mengenal Ditya? Berbagai macam pertanyaan mulai muncul diotakku. Tak lama kemudian kudengar Ditya mulai mengucapkan sesuatu.
“maafkan aku Mut, maafkan aku.” Tangis Ditya padaku.
“sebenarnya akulah penyebab kematian bapakmu, aku yang menabrak bapakkmu didepan kantor pos itu. Waktu itu aku sedang dalam keadaan terburu-buru, karena aku harus mengembalikan mobil kakakku yang dipinjam papaku. Asma istri kakakku sedang kumat, sedangkan ambulans rumah sakit langganan istri kakakku sedang kosong.” Jelasnya.
Es krim ditanganku tiba-tiba terjatuh, tubuhku melemas, tangan dan kakiku gemetar, mataku mulai memerah hingga air mata tak sanggup lagi ditahan. Aku menangis tersedu-sedu mendengar ucapan bahwa orang yang kucintai adalah penyebab kematian bapakku. Tak sanggup lagi rasanya aku memandang wajah Ditya, karena wajah itulah penyebab yang membuat keluargaku berantakan, dan sengsara. Tanpa bapak dihidupku harus membuat mamak dan aku lebih bekerja ekstra keras dan susah payah.
Tak panjang lebar aku mendengarkan Ditya akupun lansung berlari meninggalkan Ditya ditaman sendiri, tak kuhiraukan teriakan Ditya memanggil-manggil namaku. Karena aku tak mau menambah kesakit hatianku mendengar lebih banyak suara penyebab kematian bapakku.
                                                ***
“sudah dua minggu ini, aku tak melihat Ditya kesini?” Tanya mamakku.
“dia sedang ada urusan di luar negeri selama enam bulan dengan papanya.” Jelasku
“loh, kok gak pamitan sama mamak?” lanjutnya bertanya
“dia kemarin titip salam buat mamak, dia bilang katanya maaf gak bisa pamitan buru-buru katanya.” Jelasku.
Memang sengaja aku tak menceritakan pada mamak bahwa sebenarnya hubunganku dengan Ditya sedang tak baik, aku berpura-pura didepan mamak bahwa hubunganku dengan Ditya baik-baik saja Karena aku tak mau membuat mamak memikirkan kami. Apalagi Ditya sudah dianggap seperti anak sendiri oleh mamak.
                                                ***
“nanti kalau ditanya mamak, jawab saja kalau kamu dari luar negeri. Soalnya kemarin mamak menanyakanmu.” Ucapku.
“benarkah mamak menanyakanku?” Tanya Ditya antusias.
“iya.” Jawabku singkat.
“maafkan aku Mut, aku benar-benar menyesal karena waktu itu tak berhenti untuk menyelamatkan bapakkmu.” Ucap Ditya menyesal.
“sudahlah, itu sudah terjadi. Lagipula tak ada gunanya kau meminta maaf berkali-kali padaku. Itu tak bisa membuat semuanya kembali seperti semula” jelasku.
“karena itulah Mut, aku mecoba menyukaimu.” Ucapnya sendu.
“maksudmu?” tanyaku heran.
“sebenarnya, dulu aku punya pacar. Namanya Diana, tapi dia aku putuskan setelah aku tahu bahwa bapakmu meninggal.” Jelasnya lagi.
“tunggu.tunggu.. aku makin gak ngerti sama kamu?” tanyaku dengan nada tinggi.
“setelah aku tahu bahwa korban tabrak lariku meninggal, aku mencoba mencari tahu latar belakangnya. Siapa dia, alamatnya dimana, anaknya berapa? Aku sudah pikirkan bahwa keluarganya pasti akan sangat menderita dan kesusahan setelah ditinggalnya pergi. Setelah aku tahu bahwa dia punya anak kamu, mulai saat itulah aku memulai tanggung jawabku pada keluarga bapakkmu dan untuk menebus semua kesalahanku padamu.” Jelasnya lebar.
“jadi selama ini kamu mendekatiku gara-gara itu? Terus kamu membelikan keluargaku makanan, barang-barang itu juga karena itu?” tangisku.
“awalnya memang iya Mut, tapi setelah aku lewati beberapa hari denganmu dulu aku mulai menyadari bahwa aku memang benar-benar menyukaimu, percayalah!”. Jelasnya mencoba meyakinkan.
Belum sempat aku membalas ucapannya tiba-tiba suara besar lelaki bertubuh kekar mengatakan bahwa jam besuk sudah habis. Ditya memegang rapat-rapat kedua tanganku dan seakan tak ingin melepaskannya, dia membisikkan sebuah kalimat ditelinga kiriku dan berkata Tunggu aku kembali, kumohon! Aku mencintaimu sepenuh hati. Mendengar kata-katanya itu aku merasa semakin tak berdaya, bagaimana mungkin aku sanggup hidup sendiri tanpa Ditya disisiku selama setengah tahun kedepan?
Ya, memang sehari setelah Ditya menjelaskan semuanya padaku seketika itu juga aku melaporkan Ditya ke kantor polisi. Meskipun Ditya adalah orang yang kucintai tapi bagaimanapun kebenaran harus tetap ditegakkan. Tapi karena Ditya telah mengakui kesalahannya maka ia pun mendapat keringanan hukuman.
Apapun yang terjadi aku akan menunggu Ditya, karena bagaimanapun dia telah menebus kesalahannya dan bertanggung jawab dengan sepenuh hati. Aku berjanji pada diriku bahwa aku tak akan menceritakan hal ini pada mamak, aku tak ingin membuat mamak kembali mengingat bapak. Apalagi Ditya, orang yang dianggap mamak seperti anaknya sendiri adalah yang menyebabkan bapak meninggal. Sampai kapanpun, aku tak akan membiarkan hal ini merusak kebahagiaanku, mamak, adikku dan juga Ditya nanti. Semoga Ditya mengingat kata-katanya itu. Karena disini aku benar-benar akan menunggunya…

Read more...

Selasa, 31 Juli 2012

REBONDING ???? HARAM !!!!

0 komentar
Rebonding adalah meluruskan rambut agar rambut jatuh lebih lurus dan lebih indah. Prosesnya dua tahap. Pertama, rambut diberi krim tahap pertama untuk membuka ikatan protein rambut. Kemudian rambut dicatok, yaitu diberi perlakuan seperti disetrika dengan alat pelurus rambut bersuhu tinggi. Kedua, rambut diberi krim tahap kedua untuk mempertahankan pelurusan rambut.
Proses rebonding melibatkan proses kimiawi yang mengubah struktur protein dalam rambut. Protein pembentuk rambut manusia disebut keratin, yang terdiri dari unsur sistin (cystine) yaitu senyawa asam amino yang memiliki unsur sulfida. Jembatan disulfida -S-S- dari sistin inilah yang paling bertanggung jawab atas berbagai bentuk dari rambut kita. Rambut berbentuk lurus atau keriting dikarenakan keratin mengandung jembatan disulfida yang membuat molekul mempertahankan bentuk-bentuk tertentu. Pada proses rebonding, pemberian krim tertentu bertujuan untuk membuka/memutus jembatan disulfida itu, sehingga bentuk rambut yang keriting menjadi lemas/lurus.
Proses rebonding menghasilkan perubahan permanen pada rambut yang terkena aplikasi. Namun rambut baru yang tumbuh dari akar rambut akan tetap mempunyai bentuk rambut yang asli. Jadi, rebonding bukan pelurusan rambut biasa yang hanya menggunakan perlakuan fisik, tapi juga menggunakan perlakuan kimiawi yang mengubah struktur protein dalam rambut secara permanen. Inilah fakta (manath) rebonding.
Menurut kami, rebonding hukumnya haram, karena termasuk dalam proses mengubah ciptaan Allah (taghyir khalqillah) yang telah diharamkan oleh nash-nash syara’. Dalil keharamannya adalah keumuman firman Allah (artinya), “Dan aku (syaithan) akan menyuruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu mereka benar-benar mengubahnya”. (QS An-Nisaa` [4] : 119). Ayat ini menunjukkan haramnya mengubah ciptaan Allah, karena syaitan tidak menyuruh manusia kecuali kepada perbuatan dosa.
Mengubah ciptaan Allah (taghyir khalqillah) didefinisikan sebagai proses mengubah sifat sesuatu sehingga seakan-akan ia menjadi sesuatu yang lain (tahawwul al-syai` ‘an shifatihi hatta yakuna ka`annahu syaiun akhar), atau dapat berarti menghilangkan sesuatu itu sendiri (al-izalah). (Hani bin Abdullah al-Jubair, Al-Dhawabit al-Syar’iyah li al-‘Amaliyat al-Tajmiliyyah, hlm.9).
Dari definisi tersebut, berarti rebonding termasuk dalam mengubah ciptaan Allah (taghyir khalqillah), karena rebonding telah mengubah struktur protein dalam rambut secara permanen sehingga mengubah sifat atau bentuk rambut asli menjadi sifat atau bentuk rambut yang lain. Dengan demikian, rebonding hukumnya haram.
Selain dalil di atas, keharaman rebonding juga didasarkan pada dalil Qiyas. Dalam hadis Nabi SAW, diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud RA, dia berkata,“Allah melaknat wanita yang mentato dan yang minta ditato, yang mencabut bulu alis dan yang minta dicabutkan bulu alisnya, serta wanita yang merenggangkan giginya untuk kecantikan, mereka telah mengubah ciptaan Allah.” (HR Bukhari).
Hadis ini telah mengharamkan beberapa perbuatan yang disebut di dalam nash, yaitu mentato, minta ditato, mencabut atau minta dicabutkan bulu alis, dan merenggangkan gigi. Keharaman perbuatan-perbuatan itu sesungguhnya didasarkan pada suatu illat (alasan penetapan hukum), yaitu mencari kecantikan dengan mengubah ciptaan Allah (thalabul husni bi taghyir khalqillah) (Walid bin Rasyid Sa’idan, Al-Ifadah al-Syar’iyyah fi Ba’dh al-Masa`il al-Thibbiyyah, hlm. 62). Dengan demikian, rebonding hukumnya juga haram, karena dapat diqiyaskan dengan perbuatan-perbuatan haram tersebut, karena ada kesamaan illat, yaitu mencari kecantikan dengan mengubah ciptaan Allah.
Sebagian ulama telah menyimpulkan adanya illat dalam hadis tersebut, sehingga mereka mengambil kesimpulan umum dengan jalan Qiyas, yaitu mengharamkan segala perbuatan yang memenuhi dua unsur illat hukum, yaitu mengubah ciptaan Allah dan mencari kecantikan. Abu Ja’far Ath-Thabari berkata,”Dalam hadis ini terdapat dalil bahwa wanita tidak boleh mengubah sesuatu dari apa saja yang Allah telah menciptakannya atas sifat pada sesuatu itu dengan menambah atau mengurangi, untuk mencari kecantikan, baik untuk suami maupun untuk selain suami.” (Imam Syaukani, Nailul Authar, 10/156; Ibnu Hajar, Fathul Bari, 17/41; Tuhfatul Ahwadzi, 7/91).
Adapun meluruskan atau mengeriting rambut tanpa perlakuan kimiawi yang mengubah struktur protein rambut secara permanen, yakni hanya menggunakan perlakuan fisik, seperti menggunakan rol plastik dan yang semisalnya, hukumnya boleh. Sebab tidak termasuk mengubah ciptaan Allah, tapi termasuk tazayyun (berhias) yang dibolehkan bahkan dianjurkan syara’, dengan syarat tidak boleh ditampakkan kepada yang bukan mahram. Wallahu a’lam.http://konsultasi.wordpress.com/2010/02/03/hukum-rebonding/
Read more...

Kamis, 08 Maret 2012

Penerimaan Peserta Diduk Baru 2012-2013

0 komentar
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tambakberas Jombang berada di dalam pengawasan dan pembinaan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
MAN Tambakberas menerima peserta didik baru untuk program :

1. Kelas Unggulan
2. Kelas Prestasi
3. Kelas Reguler

4. Kelas Reguler Plus Keterampilan:

* Keterampilan Otomotif (1 kelas Putra)
* Keterampilan Meubelair (1 kelas Putra)
* Keterampilan Tatabusana (1 kelas Putri)

Waktu & Tempat Pendaftaran,
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 16 Juni 2012 s/d. 7 Juli 2012
Waktu : Pukul 08.00 – 13.00 WIB
Tempat : Kantor Pusat MAN Tambakberas (PP. Bahrul Ulum Tambakberas Jombang) Jl. Merpati Tambakberas Jombang.
Telp.(0321) 862352,  Fax. (0321) 855537, Sms Center  083830109109
Syarat Pendaftaran,
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Menyerahkan fotocopi ijazah dan SKHUN MTs/SMP yang telah di legalisir sebanyak 2 lembar.
3. Menunjukkan Ijazah dan SKHUN aslinya.
4. Menyerahkan fotocopi NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) sebanyak 2 lembar.
5. Menyerahkan pas photo hitam putih 3×4 sebanyak 10 lembar.
6. Menyerahkan fotocopi Kartu Keluarga (KK) sebanyak 2 lembar.
7. Menyerahkan fotocopi prestasi akademik (sertifikat/piagam) bagi yang memiliki, masing-masing 2 lembar.
8. Menyerahkan fotocopi hasil test IQ, bagi yang memiliki, sebanyak 2 lembar.
9. Membayar biaya pendaftaran Rp 100.000,- .
Waktu Tes Seleksi
Tes dilaksanakan pada 8 Juli 2012 jam 08.00 – 12.00 WIB.
Materi Tes,
Materi yang diujikan:
1. Kelas Reguler : Pengetahuan Keagamaan (Tulis dan Praktik).
2. Kelas Unggulan/Prestasi: (1) Ujian Tulis: Matematika, IPA/sains, Bahasa Inggris, dan (2) Ujian Praktik: Praktik Ibadah, Membaca Al-Quran.
3. Kelas Keterampilan: (1) Ujian Tulis: Pengetahuan Dasar tentang Keterampilan dan (2) Ujian Praktik: Praktik Ibadah,  Membaca Al-Qur’an.
Pada saat tes, peserta wajib membawa pencil 2B (LJK).
Pengumuman Hasil Tes,
Pengumuman hasil tes pada 9 Juli 2012 jam 08.00 WIB.
Daftar Ulang,
Bagi calon siswa yang LULUS seleksi harus melaksanakan daftar ulang dengan  memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Pelaksanaan daftar ulang, sejak tanggal 10 – 12 Juli 2012
Masa Orientasi Siswa (MOS)
Pembelakalan siswa baru dilaksanakan pada 12 Juli 2012.
MOS dilaksanakan 13 – 15 Juli 2012
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Dimulai Senin, 16 Juli 2012
mantambakberas.com
Read more...

Sabtu, 21 Januari 2012

Badai Matahari Dianggap biasa

0 komentar
Read more...

Jumat, 20 Januari 2012

0 komentar
Read more...